"Kita mau kemana Jof?"
tanya Annisa.
"Mau nonton kan sayang?","kamu
mau nonton apa ?" tanya Jofi lembut.
"Harry Potter aja
beb" jawab Nisa sambil menunjuk ke arah poster Harry Potter.
"Boleh deh" jawab
Jofi sambil menarik tangan Nisa ke depan pembelian tiket.
"Mbak, beli tiket
2" pinta Jofi.
"Mau nonton apa ya
dek?" tanya seorang kasir.
"Hmm, harry potter"
jawab Jofi.
"Oke" jawab seorang
kasir sambil mengulurkan tangannya yang berisi 2 carik kertas yang berisikan
tulisan "HARRY POTTER 7 Part 1".
"Let's go bebeeeh"
ajak Jofi.
"Yok" kata Nisa.
Mereka pun masuk ke teater 2,
dan duduk di bangku C6 dan C7
"Makasih ya beb udah
ajak aku nonton" kata Nisa.
"Iya sama sama
sayangku" jawab Jofi sambil mengelus kepala Nisa.
*mereka pun menonton film
Harry Potter 7 Part 1*
J
*1 setengah jam kemudian*
"Seru ya beb" tukas
Nisa.
"Iyaaa" jawab Jofi.
"Sekarang kita mau
kemana niiih?" tanya Nisa.
"Kamu mau nya kemana
beb?" tanya Jofi balik.
"Hmm, kayaknya makan
deh" jawab Nisa.
"Enaknya makan dimana
yaa?" tanya Jofi.
"Ke sevel Kemang aja
yuk, udah lama nggak ke sana" kata Nisa.
"Boleh
tuh","yaudah aku ke tempat parkir dulu ya mau ngambil motor aku,
nanti kamu tunggu di depan ya beb" jelas Jofi.
"Sip deh beb" kata
Nisa.
Dan Jofi berjalan menjauh dan
menuju ke tempat parkir yang terletak di bawah tanah.
Lalu...
"Ayo beb, kita caw"
ajak Jofi.
"Yuk" kata Nisa.
J
Lalu mereka berangkat menuju
daerah Kemang, dimana terdapat sebuah kedai makanan yang terkenal di mata para
remaja. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuju ke kedai makanan
tersebut dan akhirnya mereka pun sampai dan Jofi memakirkan motornya.
"Ayuk beb" kata
Jofi sambil menarik tangan Nisa.
"Selamat pagi, selamat
datang di Seven Eleven Kemang Jakarta" sambut seorang penjaga kasir kepada
mereka saat di depan pintu masuk.
"Nis, di atas aja
yuk" kata Jofi.
"Iya, aku duluan
ya" kata Nisa.
"Eh tunggu, kamu mau
pesen apa beb?" tanya Jofi.
"Oh, sama kayak kamu aja
deh beb" jawab Nisa jelas.
"Sip deh" kata
Jofi.
Lalu Jofi menuju ke tempat
karsir untuk memesan makanan untuk dia dan kekasihnya.
"Hmm, mbak saya mau
pesan chicken katsu 2 ya" kata Jofi.
"Oh, oke dek"
*chicken katsu dimasak
terlebih dahulu*
Lalu beberapa menit
kemudian...
"Ini dek chicken
katsunya 2 buah seharga 25 ribu rupiah" kata seorang kasir.
"Ini mbak" kata
Jofi sambil menyodorkan beberapa lembar uang kertas kepada kasir itu.
"Terima kasih ya
dek".
"Yap" jawab Jofi.
Lalu Jofi menuju lantai atas.
J
Ini beb makanannya" kata
Jofi.
"Makasih yaaaa" kata Nisa.
"Jof, gimana kabar
keluarga kamu di rumah? Aku udah jarang nih ke rumah kamu" tanya Nisa.
"Uhuh, mereka
sehat-sehat aja kok" kata Jofi sambil mendengarkan musik dari
handphonenya.
"Kok kamu cuek gitu sih
sekarang?" tanya Nisa penasaran.
"Hmm gapapa kok
sayang" jawab Jofi.
"Oiya kita besok anniv
kan?! Yang ke-3 kan beb?" tanya Nisa lagi.
Jofi hanya diam terpaku
dengan IPhone yang ada di genggamannya itu.
"BEB?! KAMU NGAPAIN
SIH?" tanya Nisa sambil menarik IPhone yang ada di genggaman Jofi.
"Eh eh hape ku!" teriak
Jofi.
"HAH?! Ini siapa
Jof?" bentak Nisa.
"Hmm, uh, itu temen aku
sayang, temen SMP aku dulu" jawab Jofi.
"Temen? Temen? Ngapain ada
fotonya di handphone kamu beb?" tanya Nisa penasaran.
"Emm, uh..." jawab
Jofi terbata-bata.
"Udah ah! Aku males sama
kamu! Aku mau pulang sekarang!" bentak Nisa sambil melempar IPhone Jofi ke
atas meja mereka.
"Beb! Beb! Tunggu beb!
Aku bisa jelasin semua ini beb!","ah shit!" belum sempat ia
mengejar Nisa, sayangnya Nisa sudah menaiki sebuah taksi berwarna biru untuk
pergi.
Dan siang itu berakhir dengan
kacau. Jofi ditinggal pulang oleh Nisa. Dengan muka yang miris, Jofi menuju ke
rumah dengan mengendarai motornya itu.
J
Sesampainya di rumah...
"Jof, kamu kenapa Nak?
What's wrong with you Jof? Jofi?!" tanya Mama Jofi penasaran.
Belum sempat Jofi menjawab
pertanyaan mama nya itu... *BRAK* terdengar keras suara pintu kamar anak
tersebut.
"Aku gak apa apa ma!"
jawab Jofi dari dalam kamar.
"Kamu mau bibi-in ambil
makanan Den?" tanya seorang ibu tua yang sudah bekerja lama di rumah Jofi
sebagai pembantu.
"Nanti aja ah bi!" kata
Jofi sambil membanting pintu lemarinya.
"Kamu kenapa marah-marah
sih Jof? Ada apa dengan kamu Jof?" tanya Mama Jofi lagi.
*tidak ada jawaban*
"Jof???" tanya Mama
Jofi penasaran.
*masih tidak ada jawaban*
J
Dini hari, 00:00, 10th
January 2012
*biiip biiip biiip* terdengar
suara IPhone Jofi yang berdering di atas mejanya.
"Siapa sih yang sms gue tengah
malam gini???" gerutu Jofi.
"Hah? ANNISA!" sontak
Jofi kaget.
Dan dia pun membaca isi sms
yang tertera di layar handphonenya.
"Happy 3 monthsarry ya
Jofi, maafin aku kemaren ninggalin kamu, kemaren aku terlalu egois sayang. Tapi
intinya, maafin aku ya sayang, aku saayang kamuuu banget deh. Annisa♥Jofi" itulah isi pesan singkat yang
dikirimkan oleh Annisa.
"Yayaya,
gue tau kok, lo ga bakal jauh jauh dari gue Nis" kata Jofi dalam
hati.
Lalu ia membalas sms Annisa
dan hendak menuju ke kasurnya lagi untuk melanjutkan tidurnya lagi...
J
Bulan berganti bulan, selama
bulan ke-4 hubungan mereka berjalan mulus, tak ada satu pun hambatan yang
menghalangi mereka. Tapi sejak isu Jofi mulai dekat dengan seorang cewek di
tempat lesnya, hubungan mereka mulai goyah. Pertengkaran di antara mereka sering
terjadi, bahkan pernah mereka sama sekali tidak saling menyapa dan tidak saling
berkomunikasi alias marahan, kareng Jofi ketahuan smsan dengan seorang teman
cewek lesnya. Ya namanya Saras, gadis yang berbadan tinggi, dan memiliki paras yang
cantik, serta sering dikatakan 'sempurna' oleh anak anak cowok itu, juga
merupakan gadis yang baik hati kepada setiap orang. Tapi semua permasalahan itu
bisa ditangani dengan bersih oleh Jofi. Ya Jofi sangat handal dalam menangani
semua permasalahan dengan Annisa, seolah olah dia menghipnosis Annisa, sehingga
sangat mudahnya semua permasalahan dapat diselesaikan.
J
Suatu hari di bulan ke-5...
Pagi hari..
"Ma, nanti siang Jofi
mau jalan ke Gramed boleh kan Ma?" tanya Jofi.
"Sama siapa Nak?" tanya
Mama Jofi balik.
"Sendirian aja ma"
jawab Jofi.
"Mau mama anterin pake
mobil nggak?" tanya Mama lagi.
"Boleh sih Ma"
jawab Jofi.
"Yaudah, abis ini ya Ma,
Jofi mau siap siap dulu sebentar" jelas Jofi.
Tak lama, Jofi pun siap, dan
langsung menuju ke depan rumah untuk menaiki mobil yang akan dikendarai oleh
mamanya. Hanya membutuhkan 30 menit untuk mencapai Gramedia terdekat dari
rumahnya.
"Thanks ya Mom"
kata Jofi.
"You're welcome
dear" jawab Mama Jofi sambil mencium kening Jofi.
"Hati-hati ya Nak,
jangan pulang terlalu malam ya Nak" kata Mama Jofi.
"Iya ma" jawab
Jofi.
Lalu, Jofi beranjak pergi dan
menuju ke Gramedia.
"Haduh sepi banget nih
sendirian, meningan gue sms Nisa deh" kata Jofi. Lalu dia mengambil IPhonenya
yang berada di kantung celana.
*biip biip biip* tak lama
terdengar handphone berdering. Ternyata itu sms balasan dari Nisa, pacarnya.
Saat berjalan menuju Gramedia, tak sadar ia bertemu dengan teman lamanya, Bila.
"Jof!" kata Bila.
"Eh Bila? Lo ngapain di
sini?" tanya Jofi penasaran.
"Gu... Gu.. Guee mau ke
Gramed, tapi lupa itu dimana Jof hehe, btw lo mau kemana?" kata Bila.
"Mau ke Gramed Bil"
kata Jofi sambil memandang IPhone nya yang terus berdering daritadi.
"Eh mau nunjukkin jalan
buat gue gak Jof?" bujuk Bila.
"Hmm, boleh deh"
kata Jofi.
Lalu, mereka menuju Gramedia
bersama-sama. Tiba-tiba...
"Jofi?" tanya
Jonathan kaget.
"Eh elu Jo! Ngapain
disini?" tanya Jofi balik.
"Gue abis dari
Gramed","nah lo ganti Jof?" tanya Jonathan dengan rasa
penasarannya yang tinggi.
"Ee... Ee... Enggak Jo,
dia cuman temen lama gue, Bila" jelas Jofi.
"Hai, nama gue
Bila" kata Bila sambil menjulurkan tangannya ke arah Jo.
"Gue Jonathan, panggil
aja Jo" kata Jo.
"Hmm, yaudah deh, gue
duluan" kata Jo sambil pergi meninggalkan Jofi dan Bila.
"Itu temen lo?" tanya
Bila.
"Iya Bil" jawab
Jofi.
"Naah, kita udah nyampe
nih di Gramed, yaudah gue duluan yaa" kata Jofi.
"Hmm, thanks banget ya
Jof" kata Bila.
"Iya" kata Jofi
sambil meninggalkan Bila sendiri.
Lalu, Jofi membeli sebuah
novel terkenal pada waktu itu.
J
Sementara...
Jonathan yang sudah berada di
rumahnya, sedang memikirkan suatu hal.
"Hmm, bagaimana kalo gue
adu domba aja antara Jofi sm Nisa, nanti kan dia putus, nah nanti Nisa bisa
jadi milik gue, HAHAHA" kata Jonathan dalam hatinya. Lalu, Jo menelpon
Nisa untuk memberitahukan keadaan tersebut.
"Hallo" kata Jo di
saluran telpon yang menghubungkannya dengan Annisa.
"Iya? Ini siapa
ya?" tanya Nisa.
"Ini gue Jo, lo masih
inget gaak?" tanya Jo sambil meledek Nisa.
"Oooh, Jo! Gue masih
inget! Yang jelek terus hidup itu kan? Iya gue tau kok" kata Nisa meledek
balik.
"Eh-_-","bisa
ketemuan nggak?" tanya Jo.
"Hmm, ada apa ya
Jo?" tanya Nisa penasaran.
"Ada hal penting nih
yang pengen gue kasih tau" jelas Jo.
"Hmm boleh sih, kapan?
Dimana?" tanya Nisa.
"Besok yuk, di Seven
Eleven Pejaten" ajak Jo.
"Boleh aja" kata
Nisa.
"Yaudah, thanks yaa, see
you kawan" kata Jo.
"Iya sama-sama"
kata Nisa.
"Yeah, rencana gue pasti
berhasil, HaHaHaHa" kata Jonathan di dalam hatinya.
J
Keesokan harinya saat jam di
dinding rumah Jonathan menunjukkan pukul 9 pagi...
"Ibu, aku mau pergi dulu
ya Bu" kata Jonathan.
"Mau kemana?" tanya
Ibu Jo.
"Mau jalan Bu"
jawab Jo.
"Hati-hati ya Nak"
kata Ibu Jo.
"Iya Bu" kata Jo
dari kejauhan.
Lalu Jo pergi menuju Seven
Eleven Pejaten dengan sebuah angkot. Tak lama, ia pun sampai di sana dan
ternyata Annisa sudah menunggu di sana.
"Hai Nis" sapa
Jonathan.
"Hai Jo, by the way ada
apa ya?" tanya Nisa penasaran.
"Bentar bentar, sabar
dong, mau gue pesenin makanan atau minuman gitu nggak?" tanya Jo.
"Nggak, gue udah
makan" jawab Nisa lemas.
"Lo kenapa? Kok bete
gitu tampang lo?" tanya Jo lagi.
"Gapapa gue" kata
Nisa.
"Hmm, langsung aja
deh","kemaren gue liat, Jofi, pacar lo itu, lagi jalan sama Bila,
seorang cewek, gue juga nggak terlalu kenal cewek itu sih" jelas Jo.
"Hah? Bener lo Jon?"
tanya Nisa terkejut dan mukanya terlihat geram.
"Iye, bener, mana mungkin
gue boong" kata Jo.
"Astaga :(" kata
Annisa.
Sontak, Annisa menitihkan air
matanya, dia tak menyangka, ternyata hubungan yang dia telah jalani selama 5
bulan itu, ternodai oleh pacarnya. Padahal, apa yang dikatakan Jonathan belum
tentu kebenarannya, tapi tidak tahu mengapa Nisa sangat mempercayai itu.
"Yaudah Jo, makasih
infonya, gue mau pulang dulu ya, bye" kata Nisa. Lalu Nisa langsung pulang
meninggalkan Jonathan.
J
Sesampainya di rumah, awan kelabu
masih merindungi Annisa, dan dia terus terlihat sedih. Tiba-tiba, sebuah
pikiran terlintas di otaknya.
"Aaaah! Meningan gue
putusin aja tuh kutu busuk!" kata Nisa dalam hatinya.
"Bodo! Gue putusin aja,
lelah hati ini ngadapin tuh kutu busuk!" kata Nisa kesal. Segera dia
mengambil handphonenya untuk menelpon Jofi.
"Hallo, ini kamu
Jof?!" tanya Nisa dengan nada yang agak membentak.
"Iya sayang, kamu
kenapa? Kok kayak orang marah-marah gitu? Ada apa denganmu?" tanya Jofi
dengan penuh kebingungannya.
"Kita putus! Ngga ada
alasan lagi untuk nggak! Aku udah capek tau!" kata Nisa marah-marah.
"Eh sayang?! Ada apa?!
Apa alasan kamu?!" tanya Jofi bingung.
"Bila! Siapa itu Bila?
Siapa?!?!" tanya Bila sambil membentak.
"Bila? Itu temen aku
sayang. Beneeer itu temen aku","aku bisa jelasin ini semua Nisa, dia
cuman temen aku Nis" kata Jofi.
"Bodo! You're lying
right now! I don't care with you anymore! Go to hell!" kata Nisa dengan
nada yang penuh amarah.
"Nis please
Nis","dia cuman teman aku Nis" kata Jofi sambil meneteskan air
matanya berharap Nisa bisa mempercayainya.
"Please Nis :'("
kata Jofi memohon kepada Nisa.
"Aku gamau sama kamu
lagi! Menjauh dari hidup aku!"
*tut tut tut tut tut* *bunyi jaringan
telpon putus*
"Ah shit!" kata
Jofi sambil menonjok lemarinya.
"Ini pasti gara-gara si
Jonathan!" tuduh Jofi.
"Liat aja lo
Jonathan...","lo udah ngerebut pacar gue!" kata Jofi.
"Gue masih sayang banget
sama dia, gue akan buktiin ke kamu Nis, how big my love is to you!" teriak
Nisa.
Dan akhirnya, hubungan yang
sudah dirajut selama 5 bulan, kandas begitu saja tanpa ada penyelesaian yang
jelas.
Sementara...
"Hahaha, akhirnya mereka
putus jugaa haha","ini kesempatan gue hahaha" kata seseorang.
J
*cerita ini hanya fiksi
belaka*
0 comments:
Post a Comment