Wednesday 27 June 2012

Seseorang di sana


"Kita mau kemana Jof?" tanya Annisa.
"Mau nonton kan sayang?","kamu mau nonton apa ?" tanya Jofi lembut.
"Harry Potter aja beb" jawab Nisa sambil menunjuk ke arah poster Harry Potter.
"Boleh deh" jawab Jofi sambil menarik tangan Nisa ke depan pembelian tiket.
"Mbak, beli tiket 2" pinta Jofi.
"Mau nonton apa ya dek?" tanya seorang kasir.
"Hmm, harry potter" jawab Jofi.
"Oke" jawab seorang kasir sambil mengulurkan tangannya yang berisi 2 carik kertas yang berisikan tulisan "HARRY POTTER 7 Part 1".

"Let's go bebeeeh" ajak Jofi.
"Yok" kata Nisa.
Mereka pun masuk ke teater 2, dan duduk di bangku C6 dan C7
"Makasih ya beb udah ajak aku nonton" kata Nisa.
"Iya sama sama sayangku" jawab Jofi sambil mengelus kepala Nisa.
*mereka pun menonton film Harry Potter 7 Part 1*

J

*1 setengah jam kemudian*
"Seru ya beb" tukas Nisa.
"Iyaaa" jawab Jofi.
"Sekarang kita mau kemana niiih?" tanya Nisa.
"Kamu mau nya kemana beb?" tanya Jofi balik.
"Hmm, kayaknya makan deh" jawab Nisa.
"Enaknya makan dimana yaa?" tanya Jofi.
"Ke sevel Kemang aja yuk, udah lama nggak ke sana" kata Nisa.
"Boleh tuh","yaudah aku ke tempat parkir dulu ya mau ngambil motor aku, nanti kamu tunggu di depan ya beb" jelas Jofi.
"Sip deh beb" kata Nisa.
Dan Jofi berjalan menjauh dan menuju ke tempat parkir yang terletak di bawah tanah.
Lalu...
"Ayo beb, kita caw" ajak Jofi.
"Yuk" kata Nisa.

J

Lalu mereka berangkat menuju daerah Kemang, dimana terdapat sebuah kedai makanan yang terkenal di mata para remaja. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menuju ke kedai makanan tersebut dan akhirnya mereka pun sampai dan Jofi memakirkan motornya.
"Ayuk beb" kata Jofi sambil menarik tangan Nisa.
"Selamat pagi, selamat datang di Seven Eleven Kemang Jakarta" sambut seorang penjaga kasir kepada mereka saat di depan pintu masuk.
"Nis, di atas aja yuk" kata Jofi.
"Iya, aku duluan ya" kata Nisa.
"Eh tunggu, kamu mau pesen apa beb?" tanya Jofi.
"Oh, sama kayak kamu aja deh beb" jawab Nisa jelas.
"Sip deh" kata Jofi.
Lalu Jofi menuju ke tempat karsir untuk memesan makanan untuk dia dan kekasihnya.
"Hmm, mbak saya mau pesan chicken katsu 2 ya" kata Jofi.
"Oh, oke dek"
*chicken katsu dimasak terlebih dahulu*
Lalu beberapa menit kemudian...
"Ini dek chicken katsunya 2 buah seharga 25 ribu rupiah" kata seorang kasir.
"Ini mbak" kata Jofi sambil menyodorkan beberapa lembar uang kertas kepada kasir itu.
"Terima kasih ya dek".
"Yap" jawab Jofi.
Lalu Jofi menuju lantai atas.

J

Ini beb makanannya" kata Jofi.
"Makasih yaaaa" kata Nisa.
"Jof, gimana kabar keluarga kamu di rumah? Aku udah jarang nih ke rumah kamu" tanya Nisa.
"Uhuh, mereka sehat-sehat aja kok" kata Jofi sambil mendengarkan musik dari handphonenya.
"Kok kamu cuek gitu sih sekarang?" tanya Nisa penasaran.
"Hmm gapapa kok sayang" jawab Jofi.
"Oiya kita besok anniv kan?! Yang ke-3 kan beb?" tanya Nisa lagi.
Jofi hanya diam terpaku dengan IPhone yang ada di genggamannya itu.
"BEB?! KAMU NGAPAIN SIH?" tanya Nisa sambil menarik IPhone yang ada di genggaman Jofi.
"Eh eh hape ku!" teriak Jofi.
"HAH?! Ini siapa Jof?" bentak Nisa.
"Hmm, uh, itu temen aku sayang, temen SMP aku dulu" jawab Jofi.
"Temen? Temen? Ngapain ada fotonya di handphone kamu beb?" tanya Nisa penasaran.
"Emm, uh..." jawab Jofi terbata-bata.
"Udah ah! Aku males sama kamu! Aku mau pulang sekarang!" bentak Nisa sambil melempar IPhone Jofi ke atas meja mereka.
"Beb! Beb! Tunggu beb! Aku bisa jelasin semua ini beb!","ah shit!" belum sempat ia mengejar Nisa, sayangnya Nisa sudah menaiki sebuah taksi berwarna biru untuk pergi.
Dan siang itu berakhir dengan kacau. Jofi ditinggal pulang oleh Nisa. Dengan muka yang miris, Jofi menuju ke rumah dengan mengendarai motornya itu.

J

Sesampainya di rumah...
"Jof, kamu kenapa Nak? What's wrong with you Jof? Jofi?!" tanya Mama Jofi penasaran.
Belum sempat Jofi menjawab pertanyaan mama nya itu... *BRAK* terdengar keras suara pintu kamar anak tersebut.
"Aku gak apa apa ma!" jawab Jofi dari dalam kamar.
"Kamu mau bibi-in ambil makanan Den?" tanya seorang ibu tua yang sudah bekerja lama di rumah Jofi sebagai pembantu.
"Nanti aja ah bi!" kata Jofi sambil membanting pintu lemarinya.
"Kamu kenapa marah-marah sih Jof? Ada apa dengan kamu Jof?" tanya Mama Jofi lagi.
*tidak ada jawaban*
"Jof???" tanya Mama Jofi penasaran.
*masih tidak ada jawaban*

J

Dini hari, 00:00, 10th January 2012
*biiip biiip biiip* terdengar suara IPhone Jofi yang berdering di atas mejanya.
"Siapa sih yang sms gue tengah malam gini???" gerutu Jofi.
"Hah? ANNISA!" sontak Jofi kaget.
Dan dia pun membaca isi sms yang tertera di layar handphonenya.
"Happy 3 monthsarry ya Jofi, maafin aku kemaren ninggalin kamu, kemaren aku terlalu egois sayang. Tapi intinya, maafin aku ya sayang, aku saayang kamuuu banget deh. AnnisaJofi" itulah isi pesan singkat yang dikirimkan oleh Annisa.
"Yayaya, gue tau kok, lo ga bakal jauh jauh dari gue Nis"  kata Jofi dalam hati.
Lalu ia membalas sms Annisa dan hendak menuju ke kasurnya lagi untuk melanjutkan tidurnya lagi...

J

Bulan berganti bulan, selama bulan ke-4 hubungan mereka berjalan mulus, tak ada satu pun hambatan yang menghalangi mereka. Tapi sejak isu Jofi mulai dekat dengan seorang cewek di tempat lesnya, hubungan mereka mulai goyah. Pertengkaran di antara mereka sering terjadi, bahkan pernah mereka sama sekali tidak saling menyapa dan tidak saling berkomunikasi alias marahan, kareng Jofi ketahuan smsan dengan seorang teman cewek lesnya. Ya namanya Saras, gadis yang berbadan tinggi, dan memiliki paras yang cantik, serta sering dikatakan 'sempurna' oleh anak anak cowok itu, juga merupakan gadis yang baik hati kepada setiap orang. Tapi semua permasalahan itu bisa ditangani dengan bersih oleh Jofi. Ya Jofi sangat handal dalam menangani semua permasalahan dengan Annisa, seolah olah dia menghipnosis Annisa, sehingga sangat mudahnya semua permasalahan dapat diselesaikan.

J

Suatu hari di bulan ke-5...
Pagi hari..
"Ma, nanti siang Jofi mau jalan ke Gramed boleh kan Ma?" tanya Jofi.
"Sama siapa Nak?" tanya Mama Jofi balik.
"Sendirian aja ma" jawab Jofi.
"Mau mama anterin pake mobil nggak?" tanya Mama lagi.
"Boleh sih Ma" jawab Jofi.
"Yaudah, abis ini ya Ma, Jofi mau siap siap dulu sebentar" jelas Jofi.
Tak lama, Jofi pun siap, dan langsung menuju ke depan rumah untuk menaiki mobil yang akan dikendarai oleh mamanya. Hanya membutuhkan 30 menit untuk mencapai Gramedia terdekat dari rumahnya.
"Thanks ya Mom" kata Jofi.
"You're welcome dear" jawab Mama Jofi sambil mencium kening Jofi.
"Hati-hati ya Nak, jangan pulang terlalu malam ya Nak" kata Mama Jofi.
"Iya ma" jawab Jofi.
Lalu, Jofi beranjak pergi dan menuju ke Gramedia.

 J

"Haduh sepi banget nih sendirian, meningan gue sms Nisa deh" kata Jofi. Lalu dia mengambil IPhonenya yang berada di kantung celana.
*biip biip biip* tak lama terdengar handphone berdering. Ternyata itu sms balasan dari Nisa, pacarnya. Saat berjalan menuju Gramedia, tak sadar ia bertemu dengan teman lamanya, Bila.
"Jof!" kata Bila.
"Eh Bila? Lo ngapain di sini?" tanya Jofi penasaran.
"Gu... Gu.. Guee mau ke Gramed, tapi lupa itu dimana Jof hehe, btw lo mau kemana?" kata Bila.
"Mau ke Gramed Bil" kata Jofi sambil memandang IPhone nya yang terus berdering daritadi.
"Eh mau nunjukkin jalan buat gue gak Jof?" bujuk Bila.
"Hmm, boleh deh" kata Jofi.
Lalu, mereka menuju Gramedia bersama-sama. Tiba-tiba...
"Jofi?" tanya Jonathan kaget.
"Eh elu Jo! Ngapain disini?" tanya Jofi balik.
"Gue abis dari Gramed","nah lo ganti Jof?" tanya Jonathan dengan rasa penasarannya yang tinggi.
"Ee... Ee... Enggak Jo, dia cuman temen lama gue, Bila" jelas Jofi.
"Hai, nama gue Bila" kata Bila sambil menjulurkan tangannya ke arah Jo.
"Gue Jonathan, panggil aja Jo" kata Jo.
"Hmm, yaudah deh, gue duluan" kata Jo sambil pergi meninggalkan Jofi dan Bila.
"Itu temen lo?" tanya Bila.
"Iya Bil" jawab Jofi.
"Naah, kita udah nyampe nih di Gramed, yaudah gue duluan yaa" kata Jofi.
"Hmm, thanks banget ya Jof" kata Bila.
"Iya" kata Jofi sambil meninggalkan Bila sendiri.
Lalu, Jofi membeli sebuah novel terkenal pada waktu itu.

J

Sementara...
Jonathan yang sudah berada di rumahnya, sedang memikirkan suatu hal.
"Hmm, bagaimana kalo gue adu domba aja antara Jofi sm Nisa, nanti kan dia putus, nah nanti Nisa bisa jadi milik gue, HAHAHA" kata Jonathan dalam hatinya. Lalu, Jo menelpon Nisa untuk memberitahukan keadaan tersebut.
"Hallo" kata Jo di saluran telpon yang menghubungkannya dengan Annisa.
"Iya? Ini siapa ya?" tanya Nisa.
"Ini gue Jo, lo masih inget gaak?" tanya Jo sambil meledek Nisa.
"Oooh, Jo! Gue masih inget! Yang jelek terus hidup itu kan? Iya gue tau kok" kata Nisa meledek balik.
"Eh-_-","bisa ketemuan nggak?" tanya Jo.
"Hmm, ada apa ya Jo?" tanya Nisa penasaran.
"Ada hal penting nih yang pengen gue kasih tau" jelas Jo.
"Hmm boleh sih, kapan? Dimana?" tanya Nisa.
"Besok yuk, di Seven Eleven Pejaten" ajak Jo.
"Boleh aja" kata Nisa.
"Yaudah, thanks yaa, see you kawan" kata Jo.
"Iya sama-sama" kata Nisa.
"Yeah, rencana gue pasti berhasil, HaHaHaHa" kata Jonathan di dalam hatinya.

J

Keesokan harinya saat jam di dinding rumah Jonathan menunjukkan pukul 9 pagi...
"Ibu, aku mau pergi dulu ya Bu" kata Jonathan.
"Mau kemana?" tanya Ibu Jo.
"Mau jalan Bu" jawab Jo.
"Hati-hati ya Nak" kata Ibu Jo.
"Iya Bu" kata Jo dari kejauhan.
Lalu Jo pergi menuju Seven Eleven Pejaten dengan sebuah angkot. Tak lama, ia pun sampai di sana dan ternyata Annisa sudah menunggu di sana.
"Hai Nis" sapa Jonathan.
"Hai Jo, by the way ada apa ya?" tanya Nisa penasaran.
"Bentar bentar, sabar dong, mau gue pesenin makanan atau minuman gitu nggak?" tanya Jo.
"Nggak, gue udah makan" jawab Nisa lemas.
"Lo kenapa? Kok bete gitu tampang lo?" tanya Jo lagi.
"Gapapa gue" kata Nisa.
"Hmm, langsung aja deh","kemaren gue liat, Jofi, pacar lo itu, lagi jalan sama Bila, seorang cewek, gue juga nggak terlalu kenal cewek itu sih" jelas Jo.
"Hah? Bener lo Jon?" tanya Nisa terkejut dan mukanya terlihat geram.
"Iye, bener, mana mungkin gue boong" kata Jo.
"Astaga :(" kata Annisa.
Sontak, Annisa menitihkan air matanya, dia tak menyangka, ternyata hubungan yang dia telah jalani selama 5 bulan itu, ternodai oleh pacarnya. Padahal, apa yang dikatakan Jonathan belum tentu kebenarannya, tapi tidak tahu mengapa Nisa sangat mempercayai itu.
"Yaudah Jo, makasih infonya, gue mau pulang dulu ya, bye" kata Nisa. Lalu Nisa langsung pulang meninggalkan Jonathan.

J

Sesampainya di rumah, awan kelabu masih merindungi Annisa, dan dia terus terlihat sedih. Tiba-tiba, sebuah pikiran terlintas di otaknya.
"Aaaah! Meningan gue putusin aja tuh kutu busuk!" kata Nisa dalam hatinya.
"Bodo! Gue putusin aja, lelah hati ini ngadapin tuh kutu busuk!" kata Nisa kesal. Segera dia mengambil handphonenya untuk menelpon Jofi.
"Hallo, ini kamu Jof?!" tanya Nisa dengan nada yang agak membentak.
"Iya sayang, kamu kenapa? Kok kayak orang marah-marah gitu? Ada apa denganmu?" tanya Jofi dengan penuh kebingungannya.
"Kita putus! Ngga ada alasan lagi untuk nggak! Aku udah capek tau!" kata Nisa marah-marah.
"Eh sayang?! Ada apa?! Apa alasan kamu?!" tanya Jofi bingung.
"Bila! Siapa itu Bila? Siapa?!?!" tanya Bila sambil membentak.
"Bila? Itu temen aku sayang. Beneeer itu temen aku","aku bisa jelasin ini semua Nisa, dia cuman temen aku Nis" kata Jofi.
"Bodo! You're lying right now! I don't care with you anymore! Go to hell!" kata Nisa dengan nada yang penuh amarah.
"Nis please Nis","dia cuman teman aku Nis" kata Jofi sambil meneteskan air matanya berharap Nisa bisa mempercayainya.
"Please Nis :'(" kata Jofi memohon kepada Nisa.
"Aku gamau sama kamu lagi! Menjauh dari hidup aku!"
*tut tut tut tut tut* *bunyi jaringan telpon putus*
"Ah shit!" kata Jofi sambil menonjok lemarinya.
"Ini pasti gara-gara si Jonathan!" tuduh Jofi.
"Liat aja lo Jonathan...","lo udah ngerebut pacar gue!" kata Jofi.
"Gue masih sayang banget sama dia, gue akan buktiin ke kamu Nis, how big my love is to you!" teriak Nisa.
Dan akhirnya, hubungan yang sudah dirajut selama 5 bulan, kandas begitu saja tanpa ada penyelesaian yang jelas.
Sementara...
"Hahaha, akhirnya mereka putus jugaa haha","ini kesempatan gue hahaha" kata seseorang.

J

*cerita ini hanya fiksi belaka*












0 comments:

Buscar

 

Kisah Gue Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo